Home Berita Ukraina melarang penggunaan Telegram pada perangkat yang dikeluarkan negara

Ukraina melarang penggunaan Telegram pada perangkat yang dikeluarkan negara

38
0
Ukraina melarang penggunaan Telegram pada perangkat yang dikeluarkan negara


Ukraina telah melarang penggunaan platform perpesanan Telegram pada perangkat resmi yang dikeluarkan untuk personel pemerintah dan militer, serta karyawan sektor pertahanan dan infrastruktur penting.

Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional (Rnbo) yang berpengaruh di negara itu mengatakan hal ini dilakukan untuk “meminimalkan” ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia, yang melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada tahun 2022.

“Telegram secara aktif digunakan oleh musuh untuk melakukan serangan siber, penyebaran phishing dan perangkat lunak berbahaya, geolokasi pengguna, dan koreksi serangan rudal,” kata Rnbo pada hari Jumat.

Telegram digunakan secara luas oleh pemerintah dan militer di Ukraina dan Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, Rnbo mengatakan larangan tersebut disetujui pada pertemuan pejabat tinggi keamanan informasi Ukraina, militer, serta anggota parlemen.

Dikatakan bahwa kepala intelijen militer Kyrylo Budanov telah memberikan bukti kredibel tentang kemampuan dinas khusus Rusia untuk mengakses korespondensi pribadi pengguna Telegram, bahkan pesan mereka yang dihapus.

“Saya selalu mendukung dan terus mendukung kebebasan berbicara, tetapi masalah Telegram bukan masalah kebebasan berbicara, melainkan masalah keamanan nasional,” kata Budanov.

Rnbo mengatakan bahwa pejabat yang menggunakan Telegram sebagai bagian dari tugas pekerjaan mereka akan dikecualikan dari larangan tersebut.

Secara terpisah, Andriy Kovalenko, kepala pusat Rnbo yang menangani disinformasi, menekankan larangan tersebut hanya berlaku untuk perangkat resmi, bukan telepon pintar pribadi.

Ia menambahkan bahwa pejabat pemerintah dan personel militer akan dapat terus memelihara dan memperbarui halaman Telegram resmi mereka.

Tahun lalu, survei USAID-Internews menemukan bahwa Telegram adalah platform sosial teratas di Ukraina untuk konsumsi berita, dengan 72% warga Ukraina menggunakannya.

Telegram – yang menawarkan enkripsi ujung ke ujung – didirikan bersama oleh Pavel Durov kelahiran Rusia dan saudaranya pada tahun 2013.

Setahun kemudian, Durov meninggalkan Rusia setelah menolak mematuhi tuntutan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform tersebut.

Bulan lalu, Durov, yang juga warga negara Prancis, ditempatkan di bawah penyelidikan formal di Prancis sebagai bagian dari penyelidikan terhadap kejahatan terorganisir.

Kasusnya telah memicu perdebatan tentang kebebasan berbicara, akuntabilitas, dan bagaimana platform memoderasi konten.

Pada bulan Juli, Durov mengklaim bahwa Telegram mencapai 950 juta pengguna aktif bulanan.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here