Home Berita Tentara Sudan merebut kendali bank sentral di tengah keuntungan yang stabil di...

Tentara Sudan merebut kendali bank sentral di tengah keuntungan yang stabil di Khartoum | Berita Perang Sudan

11
0
Tentara Sudan merebut kendali bank sentral di tengah keuntungan yang stabil di Khartoum | Berita Perang Sudan


Penangkapan bank datang sehari setelah pasukan tentara Sudan merayakan penyitaan istana presiden.

Tentara Sudan mengklaim telah mengambil kendali atas markas utama bank sentral negara itu dari Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) karena terus membuat kemajuan di ibukota.

Nabil Abdallah, seorang juru bicara Angkatan Darat, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP pada hari Sabtu bahwa para prajurit telah “menghilangkan ratusan anggota milisi yang mencoba melarikan diri melalui kantong -kantong di Khartoum tengah”.

Pengambilalihan bank datang sehari setelah tentara mengambil kendali atas istana presiden dalam kemenangan militer yang signifikan.

Tetapi RSF membalas pengambilalihan hari Jumat dengan serangan drone yang menewaskan tiga jurnalis dan beberapa personel Angkatan Darat.

Sumber-sumber Angkatan Darat mengatakan kepada AFP bahwa para pejuang RSF pada hari Jumat melarikan diri ke gedung-gedung di al-Mogran, sebuah daerah di barat bank perumahan istana dan markas bisnis.

Di daerah tersebut, pasukan paramiliter memposting penembak jitu di gedung tinggi yang menghadap ke kota Omdurman di seberang Sungai Nil dan Kementerian di Khartoum Tengah.

Namun, pertempuran untuk pemerintah dan distrik keuangan dapat memperkuat cengkeraman tentara di ibukota dan memberikan keuntungan yang signifikan dalam konflik.

Melaporkan dari Khartoum, Hiba Morgan dari Al Jazeera mengatakan bahwa tentara telah membuat “keuntungan yang stabil” dalam beberapa bulan terakhir.

“Mereka telah mengambil tanah dari kekuatan dukungan cepat di bagian utara ibukota, di bagian timur ibukota, tetapi masih ada daerah di mana RSF hadir dan ini secara khusus di sekitar bagian barat negara itu,” kata Morgan.

“Secara efektif, di mana ini membuat Sudan sekarang dibagi menjadi dua, dengan tentara mengendalikan timur, utara dan bagian tenggara, dan RSF yang mengendalikan bagian barat dan barat daya negara itu,” tambahnya.

Sejak April 2023, militer, yang dipimpin oleh Kepala Angkatan Darat Abdel Fattah al-Burhan, telah berada dalam konflik yang berkelanjutan dengan RSF, yang dipimpin oleh mantan wakil komandan Burhan, Mohamed Hamdan Daglo.

Tetapi konflik selama dua tahun telah membuat negara itu dalam krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan puluhan ribu orang terbunuh dan lebih dari 12 juta orang mengungsi.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here