Sedikitnya 10 orang tewas setelah tanah longsor melanda dua kota di negara bagian Minas Gerais, Brasil, kata pejabat negara bagian.
Lingkungan Bethania di kota Ipatinga terkena dampak paling parah akibat tanah longsor, yang dipicu oleh hujan lebat.
Kantor walikota mengatakan curah hujan sebesar 204 mm (8 inci) turun di Ipatinga pada Minggu pagi.
Tanah longsor yang terjadi setelah hujan lebat sering terjadi pada musim hujan, dimana lingkungan yang dibangun di lereng bukit yang curam merupakan daerah yang paling terkena dampaknya.
Walikota Ipatinga Gustavo Nunes mengumumkan keadaan darurat.
Setidaknya 150 orang kehilangan tempat tinggal di kota tersebut, yang terletak sekitar 570 km sebelah utara Rio de Janeiro.
Walikota mengatakan kotanya dikejutkan oleh hujan lebat. “Tidak ada waktu bagi masyarakat untuk bersiap,” menurut Nunes.
Setidaknya sembilan orang dipastikan tewas di Ipatinga, sementara satu jenazah lainnya ditemukan setengah jam perjalanan ke utara di Santana do Paraíso.
Media lokal melaporkan bahwa dua pemuda berhasil melarikan diri hidup-hidup dari sebuah rumah di mana lima kerabat mereka tewas terkubur lumpur.
Pusat kesehatan di kota tersebut juga rusak akibat tanah longsor, kata Menteri Kesehatan Ipatinga.
“Saat ini, puskesmas tidak bisa melayani masyarakat dan semua pasien yang berada di sini menunggu untuk dipindahkan telah dipindahkan,” kata Walisson Medeiros.
Dia berterima kasih kepada kota-kota tetangga karena menawarkan bantuan.
Gubernur Minas Gerais, Romeu Zema, mengatakan dia akan mengunjungi daerah yang terkena dampak pada Senin malam.