Pihak berwenang Nigeria mengatakan lebih dari 270 narapidana kini diketahui hilang setelah melarikan diri dari tahanan ketika banjir besar merusak sebuah penjara di kota Maiduguri di timur laut.
Sejauh ini, tujuh orang kembali ditahan.
Banjir tersebut disebabkan oleh jebolnya bendungan akibat hujan deras.
Ratusan ribu orang di Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir dan sedikitnya 30 orang meninggal.
Gubernur negara bagian Borno Babagana Zulum menggambarkan tingkat kerusakan sebagai “di luar imajinasi manusia”.
Ini adalah pertama kalinya pihak berwenang Nigeria mengakui jumlah orang yang melarikan diri dari tahanan.
Dinas Pemasyarakatan Nigeria (NCoS) mengatakan pada hari Minggu bahwa setelah dinding penjara keamanan menengah tersebut rusak, para narapidana sedang dalam proses pemindahan dan beberapa berhasil melarikan diri selama “evakuasi ke fasilitas yang aman dan terlindungi”.
Gubernur Zulum sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa beberapa anggota kelompok militan Islam Boko Haram termasuk di antara mereka yang berhasil keluar.
Tetapi tidak jelas berapa banyak buronan yang terkait dengan kekerasan jihadis.
Juru bicara NCoS Umar Abubakar telah mencoba meyakinkan publik bahwa organisasinya bekerja sama dengan badan keamanan untuk menangkap kembali mereka yang melarikan diri.
Pemerintah telah menerbitkan foto-foto orang hilang dan menghimbau orang-orang untuk tetap tenang dan menambahkan bahwa pelarian dari penjara tersebut tidak memengaruhi keselamatan publik.