Pemerintah baru Suriah yang dipimpin pemberontak mengatakan 14 personel kementerian dalam negeri tewas dan 10 lainnya terluka dalam sebuah “penyergapan” yang dilakukan oleh pasukan yang setia kepada Presiden terguling Bashar al-Assad di bagian barat negara itu.
Mereka mengatakan pertempuran itu terjadi di dekat pelabuhan Tartous di Mediterania pada hari Selasa.
Laporan mengatakan pasukan keamanan disergap ketika mereka mencoba menangkap seorang mantan petugas sehubungan dengan perannya di penjara Saydnaya yang terkenal kejam, dekat ibu kota Damaskus.
Lebih dari dua minggu yang lalu, kepresidenan Assad jatuh ke tangan pasukan pemberontak yang dipimpin oleh faksi Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan tiga militan juga tewas dalam bentrokan tersebut.
Ia menambahkan bahwa pasukan keamanan kemudian mendatangkan bala bantuan.
Serangan kilat pemberontak yang dimulai dari timur laut Suriah dan menyebar ke seluruh negara mengakhiri kekuasaan lebih dari 50 tahun keluarga Assad.
Assad dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Rusia.
HTS sejak itu berjanji untuk melindungi hak dan kebebasan banyak agama dan etnis minoritas di Suriah.
HTS ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh PBB, AS, UE, Inggris, dan lainnya.
Pada hari Selasa, protes pecah di negara tersebut atas pembakaran pohon NatalHal ini memicu seruan baru bagi pemerintah baru untuk melindungi kelompok minoritas.