Home Berita Rumah sakit di Gaza utara diserang Israel saat serangan Jabalia menewaskan 33...

Rumah sakit di Gaza utara diserang Israel saat serangan Jabalia menewaskan 33 | Berita konflik Israel-Palestina

30
0
Rumah sakit di Gaza utara diserang Israel saat serangan Jabalia menewaskan 33 | Berita konflik Israel-Palestina


Tiga rumah sakit yang berfungsi sebagian untuk merawat pasien yang terluka parah dan menampung ribuan warga sipil Palestina yang terlantar di Gaza utara kini tidak dapat digunakan lagi setelah mendapat serangan hebat dari Israel, kata seorang pejabat kesehatan Gaza kepada Al Jazeera, saat pengepungan di Jabalia memasuki minggu ketiga, dengan setidaknya setidaknya 33 orang lagi tewas di wilayah utara.

Pasukan Israel mengebom Rumah Sakit al-Awda di Jabalia pada Sabtu pagi, dan juga menembaki Kamal Adwan dan rumah sakit Indonesia di Beit Lahiya selama beberapa jam terakhir, koresponden Al Jazeera melaporkan.

“Kami tidak bisa menghitung jumlah korban tewas. Jumlahnya sangat mengerikan,” kata pejabat itu kepada Al Jazeera.

Setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan di pintu masuk laboratorium Rumah Sakit Kamal Adwan, kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Kantor berita Palestina Wafa juga melaporkan bahwa karena pengepungan militer, dua pasien unit perawatan intensif di Rumah Sakit Indonesia meninggal pada hari Sabtu.

Dalam serangan Israel lainnya terhadap kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah, sedikitnya 16 orang tewas, kata kantor berita resmi Palestina WAFA pada hari Sabtu, seraya menambahkan bahwa masih ada orang hilang di bawah reruntuhan.

Setidaknya tujuh orang juga dilaporkan tewas dalam serangan terpisah Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina di kamp al-Shati, sebelah barat Jabalia. Di Jabalia sendiri, serangan udara pada Sabtu sore menewaskan lima orang lagi.

Empat orang lainnya dilaporkan tewas dalam serangan Israel lainnya di kamp pengungsi al-Nuseirat, menurut tim Al Jazeera kami dari Gaza.

Di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, dua orang tewas akibat serangan udara drone Israel di kawasan Khirbet.

Secara keseluruhan, jumlah korban tewas telah melampaui 67 orang yang tewas dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh otoritas kesehatan di wilayah tersebut. Setidaknya 450 orang tewas sejak pengepungan dimulai dua minggu lalu.

Tarek Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, mengatakan para saksi di Gaza utara mengatakan kepadanya bahwa lantai dua dan tiga Rumah Sakit Indonesia, serta halamannya, telah terkena serangan, yang mengakibatkan “sejumlah korban jiwa.” ”.

Setidaknya 40 pasien terjebak di dalam rumah sakit dan tank Israel mengepungnya, katanya.

Sementara itu, serangan terhadap Rumah Sakit al-Awda memutus aliran listrik ke fasilitas medis. Para saksi mata juga mengatakan kepada Abu Azzoum bahwa situasi di wilayah lain Jabalia “sangat memburuk” sejak Jumat.

“Mereka mengatakan bahwa mereka dikepung oleh tank-tank Israel dan kehancuran terjadi dimana-mana. Mereka bilang bau kematian ada di setiap sudut kamp pengungsi Jabalia,” imbuhnya.

“Kita harus ingat bahwa Jabalia sudah berada dalam pengepungan yang melumpuhkan, tidak ada makanan dan air yang masuk ke wilayah tersebut selama hari ke-15,” kata Abu Azzoum.

Layanan komunikasi dan internet juga terputus sepenuhnya, sehingga mengganggu operasi penyelamatan, katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan Israel telah maju lebih jauh ke pusat Jabalia dan berperang dengan pasukan Hamas.

Sementara itu, pihak berwenang Palestina memperingatkan jumlah korban tewas akibat serangan terbaru di Jabalia bisa bertambah, karena beberapa orang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa, menyebutkan anak-anak termasuk di antara 33 orang yang dipastikan tewas. Setidaknya 85 orang lainnya terluka, beberapa di antaranya kritis, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan lebih banyak korban jiwa.

Militer Israel mengatakan operasinya di Jabalia dimaksudkan untuk menghentikan berkumpulnya kembali pejuang Hamas untuk melakukan serangan lebih lanjut. Namun Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sebagian besar orang yang tewas adalah warga sipil.

Pada hari Jumat, para pejabat kesehatan meminta bahan bakar, pasokan medis dan makanan untuk segera dikirim ke tiga rumah sakit di Gaza utara yang kewalahan dengan jumlah pasien dan cedera.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menuduh Israel mencegah setidaknya 50 spesialis medis dari delapan kelompok memasuki Gaza, kasus pertama dimana seluruh organisasi diblokir untuk berpartisipasi dalam upaya kemanusiaan di wilayah yang terkepung.

Gaza Utara, yang pernah menjadi rumah bagi lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut, dibom hingga menjadi puing-puing dalam fase pertama serangan Israel setahun yang lalu. Lebih dari 42.000 warga Palestina telah terbunuh dalam genosida Israel di Gaza sejauh ini, menurut otoritas kesehatan Gaza.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here