Pada hari Sabtu, tersangka diduga membakar dua mobil di tempat parkir sinagoge.
Polisi Prancis telah menangkap seorang pria yang diduga mencoba membakar sebuah sinagoga di kota La Grande-Motte, Prancis selatan.
Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin mengumumkan di platform media sosial X bahwa tersangka telah ditangkap pada Sabtu malam.
Kantor kejaksaan antiterorisme, yang bertanggung jawab atas penyelidikan tersebut, mengatakan pada Minggu pagi bahwa tersangka telah ditangkap di Nimes, Prancis selatan.
“Sebelum polisi bisa campur tangan, [the suspect] melepaskan tembakan ke [police]yang membalas tembakan. Pria itu terluka di wajah,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa dua orang lainnya ditahan.
Laporan media Prancis, mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut, mengatakan tersangka adalah seorang warga negara Aljazair berusia 33 tahun; namun polisi setempat menolak untuk mengonfirmasi atau memberikan rincian.
Polisi melaporkan pada hari Sabtu bahwa tersangka telah membakar dua mobil, salah satunya berisi setidaknya satu tabung gas di tempat parkir sinagoge.
Tabung gas meledak dan seorang petugas polisi yang bergegas ke tempat kejadian setelah kebakaran terjadi terluka.
Dua kebakaran juga terjadi di pintu masuk sinagoge, merusak dua pintu, tetapi segera dipadamkan, kata penyelidik.
Tidak ada ibadah keagamaan pada saat itu karena dilaksanakan pada hari Sabat, hari istirahat umat Yahudi yang berlangsung dari matahari terbenam pada hari Jumat hingga matahari terbenam pada hari Sabtu.
Seorang rabi dan empat orang lainnya berada di dalam sinagoge saat kejadian tetapi tidak terluka.
Perdana Menteri sementara Prancis Gabriel Attal mengunjungi sinagoge tersebut pada hari Sabtu dan mengatakan mereka “nyaris terhindar dari tragedi besar”.
“Sekali lagi, orang-orang Yahudi Prancis menjadi sasaran dan diserang karena keyakinan mereka,” kata Attal.
“Jika sinagoge dipenuhi jamaah … kemungkinan besar akan ada korban manusia.”
Sebelumnya pada bulan Agustus, Darmanin mengatakan pemerintah telah menghitung 887 tindakan anti-Semit di negara itu pada tahun 2024, hampir tiga kali lipat dalam satu tahun.
Setelah serangan itu, pemerintah mengumumkan bahwa perlindungan polisi terhadap sinagoge, sekolah Yahudi, dan toko-toko akan ditingkatkan di seluruh Prancis.