Home Berita Pemungutan suara sedang berlangsung dalam pemilihan umum pertama di Sri Lanka sejak...

Pemungutan suara sedang berlangsung dalam pemilihan umum pertama di Sri Lanka sejak krisis ekonomi | Berita Pemilu

33
0
Pemungutan suara sedang berlangsung dalam pemilihan umum pertama di Sri Lanka sejak krisis ekonomi | Berita Pemilu


Meskipun perekonomian telah stabil, banyak orang menderita akibat tindakan penghematan yang didukung oleh IMF.

Warga Sri Lanka telah mulai memberikan suara dalam pemilihan umum pertama mereka sejak keruntuhan ekonomi yang memicu protes massa yang mendorong Presiden Gotabaya Rajapaksa meninggalkan negara itu.

Tempat pemungutan suara dibuka pada pukul 7 pagi (01:30 GMT) pada hari Sabtu dalam pemungutan suara yang secara luas dilihat sebagai referendum bagi penggantinya Ranil Wickremesinghe yang telah memulihkan stabilitas melalui kebijakan penghematan yang didukung oleh Dana Moneter Internasional.

Tindakan tersebut, termasuk kenaikan pajak, telah menyebabkan jutaan orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dan tidak populer di kalangan banyak pemilih.

Wickremesinghe, yang diperkirakan akan kalah dari salah satu dari dua pesaingnya, tidak menunjukkan rasa penyesalan saat menyampaikan pidato kampanye terakhirnya di Kolombo.

“Kita harus melanjutkan reformasi untuk mengakhiri kebangkrutan,” ujar Wickremesinghe, politisi veteran berusia 75 tahun yang telah menjabat sebagai perdana menteri beberapa kali, dalam rapat umum terakhirnya di Kolombo minggu ini.

“Putuskan apakah Anda ingin kembali ke masa teror, atau kemajuan.”

Krisis ekonomi telah meningkatkan dukungan bagi Anura Kumara Dissanayake, pemimpin Janatha Vimukthi Peramuna (JVP), meskipun partainya memiliki masa lalu yang penuh kekerasan. Pria berusia 55 tahun itu telah berjanji untuk mengubah budaya politik “korup” di pulau itu.

Rekan pemimpin oposisi Sajith Premadasa, putra mantan presiden yang dibunuh pada tahun 1993 selama perang saudara yang berlangsung puluhan tahun di negara itu, juga diperkirakan akan menunjukkan hasil yang kuat.

“Ada sejumlah besar pemilih yang mencoba mengirim pesan yang kuat… bahwa mereka sangat kecewa dengan cara negara ini diperintah,” kata Murtaza Jafferjee dari lembaga pemikir Advocata kepada kantor berita AFP.

Sekitar 17 juta warga Sri Lanka berhak memilih dan akan menentukan tiga kandidat berdasarkan preferensi mereka pada kertas suara. Sebanyak 38 kandidat bersaing untuk memperebutkan kursi kepresidenan.

Ribuan polisi telah dikerahkan ke tempat pemungutan suara di negara yang memiliki sejarah kekerasan politik.

Pemungutan suara ditutup pukul 4 sore (10:30 GMT) dengan penghitungan suara diperkirakan akan dimulai sekitar tiga setengah jam kemudian.

Hasilnya diharapkan pada hari Minggu.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here