Sembilan puluh enam persen anggota serikat pekerja memilih untuk mogok kerja di pabrik-pabrik di Seattle dan Portland.
Sekitar 33.000 pekerja pabrik Boeing di Pantai Barat Amerika Serikat telah memberikan suara mayoritas untuk mogok kerja, yang merupakan pukulan terbaru bagi raksasa pesawat terbang yang sedang terkepung itu.
Para masinis di pabrik perusahaan di Seattle dan Portland, Oregon pada hari Kamis memilih untuk mogok kerja mulai tengah malam setelah menolak tawaran kenaikan gaji sebesar 25 persen selama empat tahun.
Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional mengatakan bahwa 94,6 persen anggotanya memilih menolak kesepakatan gaji dan 96 persen mendukung pemogokan.
Pemogokan tersebut, yang pertama kali dilakukan oleh pekerja Boeing sejak 2008, menghentikan produksi pesawat terlaris 737 MAX dan pesawat lainnya saat perusahaan bergulat dengan penundaan produksi, kerugian finansial yang besar, dan pengawasan ketat terhadap catatan keselamatannya.
“Ini tentang rasa hormat, ini tentang masa lalu, dan ini tentang memperjuangkan masa depan kita,” kata Jon Holden, presiden International Association of Machinists and Aerospace Workers District 751.