Setidaknya 22 orang tewas dan 117 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di pusat kota Beirut pada hari Kamis, kata Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dalam serangan ketiga di pusat ibukota Lebanon sejak Israel meningkatkan kampanye pengebomannya bulan lalu.
Dilaporkan dari Beirut, Laura Khan dari Al Jazeera mengatakan banyak orang yang mengungsi dari Lebanon selatan dalam beberapa pekan terakhir mencari perlindungan di ibu kota.
“Banyak orang yang melarikan diri dari Lebanon selatan menemukan perlindungan di sini, dan hal ini semakin menimbulkan trauma, tidak dapat diprediksi, dan berbahaya,” kata Khan.
Korban luka dibawa ke rumah sakit setempat, yang mengeluarkan peringatan yang meminta masyarakat untuk tidak mendonorkan darahnya karena mereka sudah kewalahan dengan jumlah korban dan masuknya anggota keluarga.
Koresponden Al Jazeera di lapangan mengatakan sebuah keluarga beranggotakan lima orang yang melarikan diri dari Lebanon selatan tewas bersama tiga kerabat yang menampung mereka.
Serangan-serangan tersebut, yang terjadi tanpa peringatan, menandai ketiga kalinya sejak Israel memperluas kampanyenya di Lebanon pada akhir September, dimana bom-bomnya menghantam di luar Dahiyeh, pinggiran selatan yang hampir setiap hari terjadi serangan udara dalam beberapa pekan terakhir.
Sumber keamanan Lebanon, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, mengatakan “tokoh Hizbullah” menjadi sasaran setelah serangkaian pembunuhan terhadap pejabat tinggi gerakan yang berpihak pada Iran.