Robotika telah menjadi elemen dasar pertumbuhan stratosfer Nvidia dalam beberapa tahun terakhir. Ketika pembuat chip mengumumkan GR00T pada bulan Maret tahun lalu, hal itu digembar-gemborkan sebagai momen penting dalam robotika humanoid. Sebagian besar nama besar di kategori ini telah tersedia sejak peluncuran, termasuk 1X Technologies, Agility Robotics, Apptronik, Boston Dynamics, Figure AI, Fourier Intelligence, Sanctuary AI, dan Unitree Robotics.
Di CES pada hari Senin, CEO Jensen Huang meluncurkan aspek penting lainnya dari GR00T: Cetak Biru. Modalitas baru ini didasarkan pada pembelajaran imitasi, sebuah aspek mendasar dalam mengajarkan keterampilan baru pada robot. Ini sangat penting dalam dunia humanoids, yang desainnya didasarkan pada orang yang melakukan pengajaran.
Pembelajaran imitasi memang seperti itu. Seseorang melakukan suatu tindakan dan robot mengikutinya. Ini adalah metode efektif untuk mendidik sistem yang dirancang untuk mengotomatiskan tugas-tugas yang ada, seperti yang ada di pabrik dan gudang, tempat beberapa putaran pertama humanoid dikerahkan.
Teleoperasi mempunyai peran mendasar dalam semua ini. Hal ini dapat digunakan untuk mengajar robot dari jarak jauh, langsung mendigitalkan tindakan seseorang melalui perkiraan lingkungan kehidupan nyata.
Dengan Cetak Biru GR00T, pengguna dapat membuat tindakan ini dengan menggunakan Vision Pro dari Apple. Prosesnya ditangkap sebagai kembaran digital, yang kemudian dapat dieksekusi berulang kali oleh robot dalam simulasi.