Home Berita Motif 'kombinasi faktor' dalam penembakan di sekolah Wisconsin, kata polisi

Motif 'kombinasi faktor' dalam penembakan di sekolah Wisconsin, kata polisi

23
0
Motif 'kombinasi faktor' dalam penembakan di sekolah Wisconsin, kata polisi


Polisi mengatakan tampaknya motif penembakan yang menewaskan dua orang, bersama dengan tersangka, di sebuah sekolah swasta di Wisconsin disebabkan oleh “kombinasi beberapa faktor”.

Kepala Polisi Madison Shon Barnes tidak memberikan rincian pada hari Selasa mengenai apa yang diduga menyebabkan seorang gadis berusia 15 tahun, yang oleh pihak berwenang disebut sebagai Natalie Rupnow, melepaskan tembakan di Abundant Life Christian School di kota Madison.

Enam orang juga terluka dalam penembakan hari Senin itu. Rupnow diyakini meninggal karena luka tembak yang dilakukannya sendiri.

Chief Barnes mengatakan dalam konferensi pers bahwa penyelidik meminta siapa pun yang mengenal tersangka untuk memberikan informasi.

Saat ini, identifikasi motif menjadi prioritas utama kami, ujarnya. “Tetapi saat ini nampaknya motifnya adalah kombinasi beberapa faktor.”

“Kami meminta siapa pun yang mengenalnya atau yang mungkin mengetahui perasaannya menjelang kejadian kemarin untuk menghubungi Penghenti Kejahatan di wilayah Madison.”

Polisi sedang menyelidiki media sosial tersangka sebagai bagian dari penyelidikan.

Chief Barnes mengatakan para penyelidik juga sedang berbicara dengan para siswa di Abundant Life Christian School untuk memahami apakah penindasan bisa menjadi salah satu faktornya.

Kondisi korban luka tidak berubah sejak Senin malam. Ada dua orang di rumah sakit dalam kondisi mengancam nyawa dan dua orang dalam kondisi stabil. Dua lainnya telah meninggalkan rumah sakit.

Dua korban yang ditembak mati adalah seorang remaja murid dan seorang guru. Tak satu pun korban yang disebutkan namanya oleh pihak berwenang.

Walikota Madison Satya Rhodes-Conway mengatakan bahwa para pejabat akan berbagi informasi bila mereka bisa.

“Sama sekali bukan urusan kalian semua yang dirugikan dalam insiden ini,” katanya dalam perdebatan sengit menyusul pertanyaan wartawan selama konferensi pers.

“Tolong, tunjukkan kesopanan dan rasa hormat kepada orang-orang yang kehilangan orang yang dicintai atau mereka yang terluka atau anak-anak mereka yang terluka.”

Chief Barnes pada hari Selasa juga mengklarifikasi bahwa panggilan 911 yang melaporkan penembakan tersebut berasal dari seorang guru kelas dua dan bukan siswa kelas dua, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Dia meminta maaf atas kesalahannya dan mengatakan dia salah membaca catatan polisi tentang kejadian tersebut.

Ia juga mengatakan, ada banyak sekolah di wilayah tersebut yang menjadi sasaran ancaman hoaks atau yang dikenal dengan swatting pada Selasa pagi. Polisi tidak yakin saat ini ada ancaman terhadap sekolah-sekolah tersebut.

“Sebagai sebuah komunitas, kita tidak boleh membiarkan kekerasan atau tindakan kekerasan apa pun mendefinisikan kita,” katanya.

“Kami menolak membiarkan kebencian dan kehancuran menang di kota ini, namun kami akan menghormati para penyintas, korban kami, melalui cinta dan dukungan seperti di Madison.”


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here