Home Berita Menlu Suriah di Arab Saudi melakukan perjalanan perdananya saat penguasa baru mengatur...

Menlu Suriah di Arab Saudi melakukan perjalanan perdananya saat penguasa baru mengatur ulang hubungan regional | Berita Perang Suriah

18
0
Menlu Suriah di Arab Saudi melakukan perjalanan perdananya saat penguasa baru mengatur ulang hubungan regional | Berita Perang Suriah


Asaad Al-Shaibani tiba di Riyadh dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak penggulingan rezim Bashar al-Assad di Suriah.

Diplomat utama Suriah mengatakan ia berharap dapat membuka “halaman baru yang cerah” dengan Arab Saudi setelah tiba di kerajaan tersebut, yang merupakan kunjungan asing pertama bagi penguasa baru Suriah.

Kunjungan tersebut, yang dimulai pada Rabu malam, terjadi kurang dari sebulan setelah mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad digulingkan oleh pasukan pemberontak pada 8 Desember.

“Saya baru saja tiba di Kerajaan Arab Saudi, didampingi oleh Menteri Pertahanan Murhaf Abu Qasra dan Kepala Badan Intelijen Umum Anas Khattab,” Asaad al-Shaibani memposting di X.

“Melalui kunjungan pertama dalam sejarah Suriah Merdeka ini, kami bercita-cita untuk membuka halaman baru yang cerah dalam hubungan Suriah-Saudi yang sesuai dengan sejarah panjang bersama antara kedua negara,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri Saudi Waleed El Khereiji di Riyadh, Arab Saudi [Saudi Press Agency/Handout via Reuters]

Al-Shaibani diangkat menjadi menteri luar negeri pada 21 Desember oleh pemerintah sementara Suriah, dan menjadi diplomat tertinggi pertama negara itu sejak penggulingan al-Assad.

Sebelumnya pada hari Rabu, media pemerintah Suriah mengatakan delegasi tersebut mengunjungi kerajaan tersebut “atas undangan menteri luar negeri Saudi”.

Pernyataan yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan Wakil Menteri Luar Negeri Arab Saudi Waleed bin Abdulkarim El Khereiji menerima delegasi tersebut di bandara internasional di Riyadh.

Delegasi Suriah termasuk Menteri Pertahanan Murhaf Abu Qasra dan Kepala Intelijen Umum Anas Khattab, menggarisbawahi pentingnya kunjungan diplomatik dan strategis.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Jazeera yang disiarkan pada hari Selasa, al-Shaibani menyerukan pencabutan semua sanksi Barat terhadap Suriah ketika ia merinci rencana pemerintahan baru untuk masa depan negara tersebut.

Adam Clements, mantan diplomat AS dan pejabat Pentagon, mengatakan Arab Saudi berupaya membangun hubungan yang kuat dengan Suriah ketika Iran kehilangan pengaruhnya terhadap negara tersebut.

“Saya pikir ini sangat signifikan,” katanya kepada Al Jazeera pada hari Kamis. Dia mengatakan bahwa dari “sudut pandang diplomatik”, Riyadh ingin menjalin hubungan yang lebih kuat dengan pemerintahan baru Suriah.

“Arab Saudi juga akan memiliki peran besar… pada awal pembangunan dan rekonstruksi. Suriah sangat bergantung pada Iran untuk minyak dan bahan bakar, jadi saya pikir negara-negara Teluk juga bisa mendukungnya,” katanya.

Dalam sebuah wawancara dengan televisi Al Arabiya milik Saudi pada hari Minggu, pemimpin de facto Suriah Ahmed al-Sharaa, juga disebut sebagai Abu Mohammed al-Julani mengatakan Riyadh “pasti akan memiliki peran besar dalam masa depan Suriah”, seraya menunjuk pada “peran besar dalam masa depan Suriah.” peluang investasi bagi semua negara tetangga”.

Al-Sharaa mengepalai kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang memimpin serangan pemberontak yang menggulingkan al-Assad.

Perekonomian dan infrastruktur Suriah telah hancur akibat perang saudara selama lebih dari 13 tahun yang dimulai dengan tindakan keras terhadap protes pro-demokrasi pada tahun 2011.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan pemerintahan al-Assad pada tahun 2012 dan mendukung pemberontak Suriah yang berusaha menggulingkannya pada awal perang saudara di negara tersebut. Pada tahun 2023, Liga Arab menerima kembali Suriah setelah lebih dari satu dekade ditangguhkan.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here