Home Berita Mantan PM Malaysia Muhyiddin didakwa atas tuduhan penghasutan terkait komentar tentang monarki...

Mantan PM Malaysia Muhyiddin didakwa atas tuduhan penghasutan terkait komentar tentang monarki | Berita Pengadilan

42
0
Mantan PM Malaysia Muhyiddin didakwa atas tuduhan penghasutan terkait komentar tentang monarki | Berita Pengadilan


Pemimpin oposisi saat ini dituduh menghina raja sebelumnya selama rapat umum kampanye pemilihan umum awal bulan ini.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, yang saat ini memimpin koalisi oposisi utama, telah didakwa melakukan penghasutan karena diduga menghina raja negara sebelumnya.

Muhyiddin muncul di pengadilan di kota timur laut Gua Musang pada Selasa pagi di mana dia mengaku tidak bersalah.

Tuduhan tersebut terkait dengan komentar yang dibuatnya pada tanggal 14 Agustus saat berkampanye dalam pemilihan negara bagian untuk aliansi konservatif Perikatan Nasional.

Dia bisa menghadapi hukuman penjara hingga tiga tahun jika terbukti bersalah.

Menurut media Malaysia, Muhyiddin mempertanyakan mengapa Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah tidak mengundangnya untuk menjadi perdana menteri setelah pemilihan umum November 2022.

Laporan tersebut mengatakan Muhyiddin mengatakan kepada khalayak bahwa dia adalah pemimpin politik yang mendapat dukungan yang diperlukan dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan.

Raja meminta Anwar Ibrahim untuk menjadi perdana menteri setelah kampanye yang sulit.

Malaysia memiliki monarki bergilir yang unik di mana para sultan dari masing-masing dari sembilan negara bagian di semenanjung bergiliran menjadi raja negara tersebut selama periode lima tahun.

Monarki memainkan peran yang sebagian besar bersifat seremonial, tetapi sangat dihormati oleh etnis Melayu, yang jumlahnya lebih dari separuh populasi. Monarki juga telah mengambil peran yang lebih menonjol sejak Mei 2018 ketika koalisi Barisan Nasional yang berkuasa kehilangan kekuasaan untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan.

Sultan Abdullah belum mengomentari kasus tersebut. Namun, putranya memberikan teguran keras kepada Muhyiddin, dengan mengatakan bahwa pernyataannya berbahaya dan dapat memecah belah rakyat serta menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan pada lembaga kerajaan.

Muhyiddin membantah telah menghina keluarga kerajaan dan menegaskan bahwa pernyataannya berdasarkan fakta.

Al-Sultan Abdullah, yang berasal dari negara bagian Pahang, digantikan pada bulan Januari oleh Sultan Ibrahim Sultan Iskandar dari negara bagian Johor di selatan.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here