Home Berita Kelompok bersenjata serang sekolah militer di ibu kota Bamako

Kelompok bersenjata serang sekolah militer di ibu kota Bamako

31
0
Kelompok bersenjata serang sekolah militer di ibu kota Bamako


Orang-orang bersenjata menyerang sebuah sekolah pelatihan militer di ibu kota Mali, Bamako, selama serangan dini hari yang menargetkan banyak wilayah di seluruh kota, kata pihak berwenang.

Dalam pernyataannya, militer menggambarkan para penyerang sebagai “teroris”.

Setelah penduduk melaporkan mendengar suara tembakan pada hari Selasa, militer mengatakan para penyerang telah menyerang sekolah polisi di dekat bandara kota tersebut, tetapi situasi sekarang “terkendali”.

Mali adalah salah satu dari beberapa negara Afrika Barat yang telah memerangi pemberontakan Islam selama lebih dari satu dekade. Namun, tidak jelas siapa yang berada di balik penembakan hari Selasa itu.

“Dini hari ini, sekelompok teroris mencoba menyusup ke sekolah polisi Faladie,” kata militer dalam pernyataannya.

Sekolah tersebut merupakan salah satu dari sejumlah “titik sensitif” yang “menjadi sasaran serangan teroris” saat fajar, kata kementerian keamanan.

Tidak disebutkan adanya korban jiwa. Namun, dua anggota pasukan keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka terluka dalam serangan itu.

Kementerian Keamanan meyakinkan warga bahwa setelah serangan itu mereka dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa. Sebaliknya, organisasi internasional seperti PBB dilaporkan telah menyarankan staf mereka untuk membatasi pergerakan mereka.

Video yang diunggah sebelumnya di media sosial menunjukkan kepulan asap hitam mengepul dari sebagian kota.

Saat tembakan terdengar, orang-orang yang menuju masjid untuk salat subuh terpaksa kembali, kata kantor berita Reuters.

Bandara Internasional Modibo Keita di Bamako telah ditutup setelah serangan tersebut.

Militer merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 2021, menuduh pemerintah gagal berbuat cukup banyak untuk meredakan pemberontakan.

Militer mengusir pasukan Prancis dan pasukan penjaga perdamaian PBB serta mendatangkan kelompok Wagner Rusia untuk membantu memerangi para jihadis, tetapi tidak ada tanda-tanda pemberontakan akan berakhir.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here