Hizbullah menembakkan rentetan rudal dan proyektil lainnya ke Israel pada hari Minggu sebagai tanggapan atas serangan mematikan IDF terhadap pusat komando kelompok militan di Beirut.
Militer Israel mengatakan Hizbullah menembakkan sekitar 250 roket dan proyektil lainnya pada hari Minggu, dan beberapa di antaranya berhasil dicegat – menandai salah satu serangan terberat yang dilakukan kelompok militan tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa roket mencapai kawasan Tel Aviv di jantung Israel.
Sementara itu, serangan Israel terhadap pusat militer menewaskan seorang tentara Lebanon dan melukai 18 lainnya di barat daya, kata militer Lebanon. Militer Israel mengatakan serangan itu terjadi di wilayah pertempuran melawan Hizbullah dan operasi militer tersebut ditujukan semata-mata terhadap militan.
Serangan udara Israel juga menghantam pusat kota Beirut pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 67 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
RABBI TAKUT DICULIK, DIBUNUH OLEH TERORIS SETELAH HILANG, MENINGKATKAN INVESTIGASI
Seorang pria berjalan melewati sebuah bangunan yang rusak setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Lebanon menghantam sebuah daerah di Rinatya, pinggiran Tel Aviv, Israel, Minggu, 24 November 2024. (Foto AP/Leo Correa)
Asap kembali mengepul di atas Beirut pada hari Minggu dengan serangan baru. Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan pusat komando Hizbullah dan unit intelijennya di pinggiran selatan Dahiyeh, tempat para militan memiliki kehadiran yang kuat.
Hizbullah mulai menembakkan roket, rudal, dan drone ke Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza yang memicu perang di sana. Hizbullah menggambarkan serangan itu sebagai tindakan solidaritas terhadap Palestina dan Hamas. Iran mendukung kedua kelompok bersenjata tersebut.
TERSEDIA FLORIDA DITANGKAP KARENA DIDUGA MERENCANAKAN BOM NYSE: 'SAYA MERASA SEPERTI BIN LADEN'
Israel melancarkan serangan udara balasan terhadap Hizbullah, dan pada bulan September konflik tingkat rendah tersebut meletus menjadi perang habis-habisan ketika Israel melancarkan serangan udara di sebagian besar Lebanon dan membunuh pemimpin tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Jurnalis memotret sebuah bangunan yang terkena langsung roket yang ditembakkan dari Lebanon di Haifa, Israel, Minggu 24 November 2024. (Foto AP/Francisco Seco)
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 3.700 orang di Lebanon, menurut Kementerian Kesehatan. Pertempuran tersebut telah menyebabkan sekitar 1,2 juta orang, atau seperempat penduduk Lebanon, mengungsi.
NETANYAHU MENAWARKAN $5 JUTA KEPADA WARGA PALESTINA UNTUK SETIAP SANDERA ISRAEL YANG MEREKA BANTU SECARA GRATIS
Di pihak Israel, sekitar 90 tentara dan hampir 50 warga sipil tewas akibat pemboman di Israel utara dan dalam pertempuran setelah invasi darat Israel pada awal Oktober. Sekitar 60.000 warga Israel telah mengungsi dari wilayah utara negara itu.

Tentara Israel menghentikan lalu lintas saat peringatan adanya roket yang masuk, dekat Kiryat Shmona, Israel utara Minggu 24 November 2024. (Foto AP/Ohad Zwigenberg)
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 40 tentara Lebanon sejak dimulainya perang antara Israel dan Hizbullah, bahkan ketika sebagian besar militer Lebanon tetap berada di pinggir lapangan.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengutuk serangan terbaru ini sebagai serangan terhadap upaya gencatan senjata yang dipimpin AS, dan menyebutnya sebagai “pesan langsung dan berdarah yang menolak semua upaya dan kontak berkelanjutan” untuk mengakhiri perang.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.