Home Berita Filipina setuju menampung warga Afghanistan yang menunggu pemukiman kembali di AS |...

Filipina setuju menampung warga Afghanistan yang menunggu pemukiman kembali di AS | Berita Migrasi

46
0
Filipina setuju menampung warga Afghanistan yang menunggu pemukiman kembali di AS | Berita Migrasi


Pemerintah AS akan mendukung 'layanan yang diperlukan' bagi warga Afghanistan yang menjalani pemrosesan visa di negara Asia Tenggara.

Filipina telah setuju untuk menampung sementara “sejumlah terbatas” warga Afghanistan yang sedang dipertimbangkan untuk dimukimkan kembali di Amerika Serikat, pejabat AS dan Filipina telah mengumumkan.

Pemerintah AS akan mendukung “layanan yang diperlukan” bagi warga Afghanistan saat mereka menjalani pemrosesan visa di Filipina, termasuk makanan, perumahan, keamanan, medis, dan transportasi, kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

“Amerika Serikat menghargai sejarah kerja sama bilateral yang panjang dan positif dengan Filipina dan berterima kasih kepada pemerintah Filipina atas dukungannya terhadap sekutu-sekutu Amerika Serikat di Afghanistan,” kata Departemen Luar Negeri.

Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perjanjian tersebut sedang menjalani “prosedur domestik final” yang diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.

Washington dan Manila tidak merinci jumlah warga Afghanistan yang akan menjalani pemrosesan visa di Filipina.

Namun The Washington Post, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, mengatakan sekitar 300 pelamar Afghanistan akan diproses di negara Asia Tenggara tersebut.

Kesepakatan ini merupakan tanda terbaru dari hubungan yang semakin dalam antara Washington dan Manila di bawah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., yang pemilihannya pada tahun 2022 menandai pergeseran dari sikap pendahulunya yang populis, Rodrigo Duterte, yang bersahabat dengan Tiongkok.

Lebih dari 160.000 warga Afghanistan telah dimukimkan kembali di AS sejak 2021, ketika Taliban kembali menguasai negara itu menyusul penarikan pasukan Washington.

Ribuan lainnya berada di negara ketiga menunggu pemrosesan visa untuk kemungkinan relokasi di bawah inisiatif yang dijuluki Operasi Allies Welcome.

Banyak dari mereka yang memenuhi syarat untuk pemukiman kembali bekerja untuk pemerintah AS sebelum runtuhnya Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan yang didukung Barat.

Berita bahwa AS telah meminta sekutunya untuk mempertimbangkan menerima pelamar Afghanistan memicu penentangan dari beberapa warga Filipina atas dasar hukum dan keamanan ketika hal itu diketahui publik tahun lalu.

Marcos mengatakan pada bulan Juni lalu bahwa usulan tersebut menimbulkan “banyak masalah keamanan” bahkan ketika ia menekankan “tradisi panjang” Filipina dalam menerima pengungsi.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here