FBI sedang menyelidiki kebocoran dokumen rahasia termasuk intelijen rahasia AS mengenai rencana serangan Israel terhadap Iran, Fox News Digital mengonfirmasi.
“FBI sedang menyelidiki dugaan kebocoran dokumen rahasia dan bekerja sama dengan mitra kami di Departemen Pertahanan dan Komunitas Intelijen,” kata biro tersebut dalam sebuah pernyataan. “Karena ini adalah penyelidikan yang sedang berlangsung, kami tidak punya komentar lebih lanjut.”
Departemen Pertahanan telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki pelepasan yang tidak sah tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa dia tidak memiliki informasi apakah pelepasan tidak sah tersebut merupakan hasil dari peretasan atau kebocoran karyawan.
AS INVESTIGASI PELEPASAN DOKTER KLASIFIKASI TENTANG RENCANA SERANGAN ISRAEL TERHADAP IRAN
“Kami tidak begitu yakin bagaimana dokumen-dokumen ini bisa sampai ke domain publik. Saya tahu Departemen Pertahanan sedang menyelidiki hal ini,” kata Kirby. “Saya hanya tidak bisa menjawab pertanyaan Anda apakah itu kebocoran atau peretasan. Pada titik ini, kami akan membiarkan penyelidikan berjalan sesuai logikanya.”
Pemandangan udara Pentagon di Washington, DC, pada 31 Maret 2024. (DANIEL SLIM/AFP melalui Getty Images)
“Kami sangat prihatin, dan presiden tetap sangat prihatin terhadap kebocoran informasi rahasia ke ranah publik,” kata Kirby. “Hal ini tidak seharusnya terjadi. Dan tidak dapat diterima jika hal itu terjadi.”
Kirby mengatakan dia tidak memiliki indikasi apa pun bahwa dokumen rahasia tambahan akan masuk ke domain publik dan bahwa AS telah berkomunikasi dengan rekan-rekan Israel mengenai pengungkapan tersebut.
IDF MENGATAKAN 'MISI BELUM BERAKHIR' SAMPAI SANDERA DIKEMBALIKAN: 'KAMI TIDAK AKAN BERISTIRAHAT'
“Saya akan membiarkan Israel berbicara mengenai apakah, apa, bagaimana dan kapan mereka memutuskan untuk mengambil tindakan militer tambahan sebagai respons terhadap serangan Iran pada 1 Oktober,” kata Kirby. “Itu benar-benar untuk mereka ajak bicara.”
Dokumen-dokumen tersebut, yang ditandai sangat rahasia, telah diposting ke aplikasi perpesanan Telegram minggu lalu.
Dokumen-dokumen tersebut dikaitkan dengan Badan Intelijen Geospasial dan Badan Keamanan Nasional AS dan mencatat hal itu Israel masih bergerak aset-aset militer yang ada untuk melakukan serangan militer sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran pada 1 Oktober. Aset-aset tersebut dapat dibagikan dalam “Lima Mata”, yaitu Amerika Serikat, Inggris Raya, Kanada, Selandia Baru, dan Australia.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
Ini adalah kisah yang berkembang. Periksa kembali untuk mengetahui pembaruan.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.