Narapidana Teluk Guantanamo Ridah Bin Saleh al-Yazidi telah dipulangkan ke Tunisia, kata Departemen Pertahanan AS.
Dia dinyatakan memenuhi syarat untuk dipindahkan dari fasilitas penahanan setelah “proses peninjauan antarlembaga yang ketat”, kata pernyataan pers.
Pentagon tidak mengatakan apakah Yazidi mengaku bersalah.
Sejak tahun 2002, fasilitas penahanan Teluk Guantanamo telah digunakan untuk menampung apa yang digambarkan AS sebagai tahanan yang ditangkap secara tidak sah selama “perang melawan teror” yang dilancarkan Amerika.
Kamp tersebut merupakan bagian dari kompleks pangkalan angkatan laut AS di tenggara Kuba.
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi oleh New York Times, Yazidi tidak pernah didakwa dan disetujui untuk dipindahkan lebih dari satu dekade lalu.
Surat kabar itu juga mengatakan dia telah berada di Teluk Guantanamo sejak fasilitas tersebut pertama kali didirikan pada tahun 2002.
Menurut Pentagon hari Senin penyataanHingga kini, 26 tahanan masih berada di Teluk Guantanamo, 14 di antaranya memenuhi syarat untuk dipindahkan.
Sebelumnya pada bulan Desember, Pentagon mengumumkan bahwa AS telah memulangkan tiga tahanan lainnya, kantor berita Associated Press melaporkan.
Kamp tersebut didirikan oleh pemerintahan Bush untuk menahan tersangka paling berbahaya untuk diinterogasi dan diadili atas kejahatan perang.
Kontroversi berpusat pada jangka waktu tahanan ditahan tanpa tuduhan dan penggunaan teknik interogasi.