Home Berita Apa yang kita ketahui tentang para penyintas serangan teror di New Orleans

Apa yang kita ketahui tentang para penyintas serangan teror di New Orleans

23
0
Apa yang kita ketahui tentang para penyintas serangan teror di New Orleans


Serangan menabrak truk oleh teroris Shamsud-Din Jabbar di New Orleans awal pekan ini menewaskan 14 orang yang tidak bersalah dan melukai lebih dari 30 lainnya, banyak di antaranya yang hidupnya berubah selamanya.

Korban termuda yang meninggal berusia 18 tahun, dan tertua berusia 63 tahun. Sebagian besar korban tewas berusia 20-an tahun dan berasal dari negara bagian seperti Alabama, Louisiana, Mississippi, New York, New Jersey, dan Inggris Raya.

Dari lebih dari 30 orang yang terluka, 16 orang masih dirawat di rumah sakit, setengahnya berada di unit perawatan intensif hingga hari Jumat.

Saudara kandung tersangka serangan teror New Orleans mengungkap turunnya radikalisasi

Jeremi Senski dari Pennsylvania mengatakan kepada NBC News bahwa dia sedang berada di kursi roda ketika dia dipukul. (Surga Sensky)

Jeffrey Elder dari University Medical Center New Orleans mengatakan kepada CNN bahwa sebagian besar pasien di rumah sakit tersebut dirawat karena “trauma tumpul” sementara beberapa pasien mengalami luka tembak.

Inilah yang kami ketahui tentang para penyintas.

Jeremi Sensky, 51, dari Pennsylvania, mengatakan kepada NBC News bahwa dia sedang berada di kursi roda ketika dia dipukul.

Sensky mengatakan dia telah lumpuh sejak tahun 1999 dan “kursi rodanya hancur total” hingga potongan-potongannya berserakan.

Dia mengatakan kedua kakinya patah tetapi dia beruntung masih hidup. Dia ingat berbaring di tanah, melihat bagian kursi rodanya di sampingnya.

Alexis Scott-Windham, seorang warga Alabama, tertembak di kaki dan mengalami beberapa patah tulang, NOLA.com melaporkan.

Teman-temannya menelepon ibunya untuk meminta bantuan saat dia terbaring berdarah di Bourbon Street, dan ibunya menyuruh mereka memasang tourniquet untuk mengontrol aliran darahnya, NBC News melaporkan.

Dia menggambarkan apa yang terjadi pada WSAZ dan mengatakan dia juga tertabrak truk yang melaju kencang.

“Tahukah Anda berikutnya, kami mendengar banyak teriakan, dan kami mendengar suara letupan, letupan, letupan. Dan berikutnya yang Anda tahu, saya melihat ke kiri begitu cepat. Saya melihat sebuah mobil datang ke arah saya. Dia membawa mobilnya lampu padam,” katanya.

“Saat dia semakin dekat, saya berkata, 'Tidak, ini bukan pengemudi yang mabuk karena dia pasti sudah menabraknya sekarang.' Sejujurnya dia melaju dengan kecepatan 70 mph. Dia mencoba menabrak orang sebanyak mungkin.”

NOLA

Peringatan bagi para korban serangan Tahun Baru di New Orleans 1 Januari 2025. (Audrey Conklin/Fox Berita Digital)

APA YANG KITA KETAHUI TENTANG KORBAN SERANGAN TERORIS NEW ORLEANS

Dua tentara cadangan Israel juga terluka dan ingin merahasiakan nama mereka. Para pria tersebut, keduanya berusia pertengahan hingga akhir 20-an, diberikan izin dari perang Hamas dan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat sebagai turis, kata seorang diplomat Israel kepada Fox News Digital.

Dua petugas Departemen Kepolisian New Orleans juga terluka dan keduanya diperkirakan akan pulih sepenuhnya, kata pengacara NOPD Eric Hessler, mantan petugas NOPD, kepada Fox News Digital.

Kedua petugas tersebut, yang identitasnya belum dirilis, sedang dalam perjalanan ke sebuah panggilan telepon yang tidak terkait pada pagi hari Tahun Baru ketika “kendaraan itu terbang melewati mereka dan menabrak derek,” kata Hessler.

Personel militer di New Orleans

Personil militer berjalan di Bourbon Street 2 Januari 2025, di New Orleans. (Foto AP/George Walker IV)

Video kamera jalan dari pagi hari terjadinya penyerangan menunjukkan sekelompok petugas yang berdiri di dekat Jalan Bourbon segera berlari menuju bahaya ketika ada panggilan masuk tentang insiden kendaraan yang mencurigakan.

Delapan korban masih berada di ICU di University Medical Center (UMC), lapor NOLA.com.

Elder mengatakan kepada outlet tersebut bahwa mereka yang mencari pertolongan medis di UMC mengalami cedera mulai dari cedera kepala yang parah dan limpa yang terkoyak hingga terkena peluru dan beberapa patah tulang.

Sebelum mengamuk di New Orleans, Jabbar memposting beberapa video di Facebook yang menyatakan dukungannya terhadap Negara Islam (ISIS), kata FBI.

Tiga belas dari 14 korban tewas serangan tersebut telah diidentifikasi: Nikyra Dedeaux, 18; Hubert Gauthreaux, 21; Kareem Bilal Badawi, 23; Billy DiMaio, 25; Matius Tenedorio, 25; Menarik Dauphin, 26; Martin “Harimau” Bech, 27; Nicole Perez, 28; Edward Pettifer, 31; Reggie Hunter, 37; Elliot Wilkinson, 40; Brandon Taylor, 43; dan Terrence Kennedy, 63.

new orlean menyerang korbannya

Grafik yang menunjukkan nama beberapa korban serangan teror di New Orleans. (Berita Rubah)

KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS

Sebuah firma hukum di New Orleans yang mewakili salah satu penyintas serangan teror pada Hari Tahun Baru mengatakan pihaknya mengajukan tuntutan hukum terhadap Kota New Orleans dan Departemen Kepolisian New Orleans karena gagal menerapkan “tindakan pencegahan keselamatan dasar” menjelang serangan tersebut.

Maples & Connick, LLC, mengatakan “kelalaian kota tersebut membuka jalan bagi peristiwa tragis yang terjadi” pada Rabu pagi, yang dikatakan “dapat diperkirakan dan dicegah.” Perusahaan tersebut mengatakan akan mengajukan gugatan pada 8 Januari.

Gugatan ini mungkin merupakan yang pertama dari sekian banyak gugatan yang diajukan oleh para penyintas dan keluarga korban.

Alex Neitzberg dari Fox News, Landon Mion, Audrey Conklin dan The Associated Press berkontribusi pada laporan ini.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here