Israel telah mengebom sebuah sekolah yang dikelola PBB yang menampung pengungsi Palestina, menewaskan sedikitnya sembilan orang, kata para pejabat dan penduduk.
Serangan di Sekolah Asma di kamp pengungsi Shati Kota Gaza juga melukai beberapa orang, kata Pertahanan Sipil Gaza pada hari Minggu, ketika tim penyelamat mencari lebih banyak korban di bawah reruntuhan.
Taher al-Rantisi mengatakan dia “melihat sebuah pesawat menghancurkan bangunan tersebut, yang kemudian runtuh menimpa orang-orang” di sana, dan menyebut serangan itu sebagai “pembantaian”.
Warga Palestina yang berlindung di gedung sekolah termasuk “anak-anak dan orang tua yang tidak bersalah”, kata Rantisi. Ketika pemogokan terjadi, “semua orang dan anak-anak tercerai-berai”, katanya.
Pertahanan Sipil mengatakan enam mayat telah diidentifikasi, termasuk satu seorang gadis muda.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang “menyelidiki” serangan udara yang dilaporkan, serangan terbaru terhadap tempat penampungan pengungsi di Jalur Gaza di mana tentara mengatakan mereka menargetkan pejuang Hamas.
Paramedis Hussein Mohsen mengatakan para pengungsi Palestina yang mengungsi di sekolah PBB berasal dari Jabalia dan wilayah lain di Gaza utara, tempat pasukan Israel melakukan pengepungan yang menghancurkan selama empat minggu.
“Ini bukan pertama kalinya pendudukan Israel menargetkan sekolah,” kata Mohsen.
Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Israel telah mengebom beberapa sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan, dan mengklaim bahwa pejuang Palestina beroperasi di sana. Israel tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.
Dalam beberapa hari terakhir, puluhan ribu warga Palestina melarikan diri dari pemboman Israel di wilayah utara Jalur Gaza yang terkepung. Militer Israel mengatakan hal itu bertujuan untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di sana.
Namun warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia mengatakan Israel melakukan genosida di Gaza. Pasukan Israel telah menewaskan hampir 43.000 orang saat serangan terhadap Gaza memasuki tahun kedua.