Home Berita AS akan menghapus Kuba dari daftar negara sponsor terorisme

AS akan menghapus Kuba dari daftar negara sponsor terorisme

19
0
AS akan menghapus Kuba dari daftar negara sponsor terorisme


Presiden Joe Biden akan mencabut penetapan AS terhadap Kuba sebagai negara sponsor terorisme sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan tahanan, kata Gedung Putih.

Presiden terpilih Donald Trump mengembalikan penunjukan tersebut pada hari-hari terakhir masa jabatan pertamanya pada tahun 2021, dengan melarang bantuan ekonomi AS dan ekspor senjata ke negara tersebut.

Namun pada hari Selasa, seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan penilaian terhadap situasi tersebut “tidak memberikan informasi” yang mendukung penunjukan tersebut.

Kuba mengatakan langkah tersebut merupakan sebuah langkah “ke arah yang benar” meskipun “sifatnya terbatas”.

“Keputusan ini mengakhiri tindakan pemaksaan tertentu yang, bersama dengan banyak tindakan lainnya, menyebabkan kerusakan serius pada perekonomian Kuba, dengan dampak yang parah terhadap populasi,” kata Kementerian Luar Negeri Kuba dalam sebuah pernyataan.

Harapan terdekatnya adalah bahwa langkah tersebut akan mendorong pembebasan beberapa pengunjuk rasa yang dipenjara setelah protes besar-besaran anti-pemerintah di Kuba atas kemerosotan ekonomi negara tersebut pada tahun 2021.

Pejabat Gedung Putih mengatakan sejumlah besar tahanan akan dibebaskan dalam waktu singkat sebagai bagian dari kesepakatan yang difasilitasi oleh Gereja Katolik.

Kuba saat ini berada di samping Korea Utara, Suriah dan Iran daftar Negara Sponsor Terorisme AS.

Artinya, mereka dianggap oleh AS “berulang kali memberikan dukungan terhadap aksi terorisme internasional”.

Menambahkan Kuba kembali ke dalam daftar setelah dihapuskannya pada tahun 2015 oleh Presiden Barack Obama, Trump mengutip dukungan negara komunis tersebut terhadap pemimpin Venezuela Nicolas Maduro.

Saat itu Kuba menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan yang sinis, munafik, dan tindakan oportunisme politik.

Selain mendorong pembebasan tahanan, keputusan ini juga penting karena dapat dilihat sebagai langkah menuju normalisasi hubungan antara Kuba dan AS.

Hal ini dapat membuka jalan bagi dialog mengenai isu-isu kontroversial lainnya.

Hal ini juga dapat membantu situasi ekonomi Kuba yang buruk, karena beberapa bank besar dan investor asing kesulitan untuk beroperasi di sana secara legal.

Biden akan memberi tahu Kongres mengenai rencananya, yang juga mencakup pembatalan pembatasan keuangan pada beberapa warga Kuba pada era Trump, kata pernyataan Gedung Putih.

Dia juga akan menangguhkan kemampuan individu untuk mengajukan klaim atas properti yang disita di Kuba, bunyi pernyataan itu.

Tidak jelas apakah Trump akan membatalkan keputusan terbaru ini ketika ia kembali menjabat pada 20 Januari.

Calon presiden terpilih sebagai menteri luar negeri AS berikutnya, Marco Rubio, telah lama menganjurkan sanksi terhadap Kuba.

Keluarganya meninggalkan negara itu pada tahun 1950an sebelum revolusi komunis yang menjadikan Fidel Castro berkuasa.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here