Home Berita Indonesia bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS | Berita Politik

Indonesia bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS | Berita Politik

21
0
Indonesia bergabung dengan kelompok negara berkembang BRICS | Berita Politik


Indonesia bergabung dengan Rusia, Tiongkok, dan negara-negara lain dalam kelompok tersebut, yang dipandang sebagai penyeimbang terhadap negara-negara Barat.

Indonesia telah secara resmi bergabung dengan kelompok BRICS, sebuah blok negara berkembang yang terdiri dari Rusia, Tiongkok, dan negara-negara lain yang dipandang sebagai penyeimbang terhadap negara-negara Barat.

Brasil, yang memegang jabatan presiden bergilir kelompok tersebut, pada hari Senin menyatakan bahwa Indonesia akan bergabung sebagai anggota penuh. Indonesia mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka “menyambut baik” pengumuman tersebut.

Kementerian Luar Negeri di Jakarta mengatakan dalam pernyataannya bahwa keanggotaan BRICS merupakan “langkah strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan negara berkembang lainnya, berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan pembangunan berkelanjutan”.

Mereka juga menyatakan “terima kasih kepada Rusia,” ketua BRICS tahun 2024, “atas dukungan dan kepemimpinannya dalam memfasilitasi bergabungnya Indonesia”.

Kementerian Luar Negeri Brazil mengatakan sebelumnya bahwa negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara ini “bersama dengan negara-negara anggota lainnya mempunyai keinginan untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global dan memberikan kontribusi positif terhadap kerja sama di negara-negara Selatan”.

Disebutkan bahwa tawaran Indonesia untuk bergabung dengan blok tersebut telah disetujui pada pertemuan puncak pada tahun 2023 di Johannesburg.

Akronimnya awalnya diciptakan oleh bankir Goldman Sachs pada awal abad ini, grup BRICS secara resmi dibentuk pada tahun 2009 oleh anggota pendiri Brazil, Rusia, India dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung pada tahun berikutnya.

Blok tersebut berkembang lagi tahun lalu ketika Iran, Mesir, Ethiopia dan Uni Emirat Arab menjadi anggota penuh.

BRICS semakin dipandang sebagai penyeimbang terhadap negara-negara Barat, dengan “de-dolarisasi” perdagangan internasional sebagai tujuan utamanya. Banyak anggota menuduh Washington menggunakan greenback sebagai alat politik, dan kelompok tersebut telah mengusulkan mata uang bersama.

Presiden terpilih AS Donald Trump mengancam tarif 100 persen terhadap negara-negara BRICS jika mereka menggantikan dolar dalam perdagangan internasional.

Namun, Brasil telah mengindikasikan bahwa mereka bertujuan untuk meningkatkan upaya tersebut selama masa kepresidenannya di BRICS. Pemerintahan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan tujuannya adalah “pengembangan alat pembayaran” untuk memfasilitasi perdagangan antar negara anggota.

Indonesia dalam pernyataannya mengatakan: “Pencapaian ini menunjukkan semakin aktifnya peran Indonesia dalam isu-isu global dan komitmen memperkuat kerja sama multilateral untuk menciptakan struktur global yang lebih inklusif dan adil.”


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here