Seorang pejabat senior Hamas telah berbagi dengan BBC daftar 34 sandera yang menurut kelompok Palestina bersedia dibebaskan pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Tidak jelas berapa banyak dari mereka yang disebutkan namanya masih hidup.
Di antara mereka terdapat 10 perempuan dan 11 sandera laki-laki lanjut usia berusia antara 50 dan 85 tahun, serta anak-anak kecil yang sebelumnya dikatakan Hamas tewas dalam serangan udara Israel.
Sejumlah sandera yang menurut Hamas sakit juga termasuk dalam daftar tersebut.
Laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan serangan udara Israel menewaskan lebih dari 100 orang di sana pada akhir pekan.
Kantor perdana menteri Israel membantah laporan bahwa Hamas telah memberikan daftar sandera kepada Israel.
“Daftar korban penculikan yang dipublikasikan di media tidak diteruskan ke Israel oleh Hamas, namun awalnya diteruskan dari Israel ke perantara pada awal Juli 2024,” katanya.
“Sampai saat ini, Israel belum menerima konfirmasi atau komentar apa pun dari Hamas mengenai status korban penculikan dalam daftar tersebut.”
Keputusan Hamas untuk melepaskan nama-nama sandera akan dilihat oleh sebagian orang sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan publik terhadap pemerintah Israel.
Perundingan gencatan senjata dilanjutkan di Doha, Qatar, pada akhir pekan lalu, namun perundingan tersebut tampaknya belum menghasilkan kemajuan yang signifikan.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa setiap kesepakatan untuk mengembalikan sandera Israel akan bergantung pada kesepakatan bagi Israel untuk menarik diri dari Gaza dan gencatan senjata permanen atau diakhirinya perang.
“Namun, hingga saat ini, pendudukan terus bersikeras mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata dan penarikan diri, dan tidak mengambil langkah maju,” kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.
Lebih awal, Hamas memposting video Liri Albag, tawanan Israel berusia 19 tahun mendesak pemerintahnya untuk membuat kesepakatan.
Dia ditangkap bersama enam tentara wajib militer wanita lainnya di pangkalan militer Nahal Oz di perbatasan Gaza selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Pada hari itu militan pimpinan Hamas menyerang Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.
Kampanye militer Israel untuk menghancurkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 45.805 orang di Gaza pada hari Sabtu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.
Sumber yang sama mengatakan serangan udara Israel menewaskan 88 orang di Gaza pada hari Sabtu, sementara pada hari Minggu, kantor berita Reuters mengutip sumber kesehatan yang mengatakan 17 orang lainnya tewas dalam empat serangan terpisah Israel di wilayah tersebut.
Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa angkatan udaranya telah menyerang lebih dari 100 lokasi “teroris” di Jalur Gaza selama akhir pekan, menewaskan puluhan militan Hamas.