Home Berita Finlandia menyelidiki kapal Rusia setelah pemadaman listrik

Finlandia menyelidiki kapal Rusia setelah pemadaman listrik

23
0
Finlandia menyelidiki kapal Rusia setelah pemadaman listrik


Getty Images Robin Lardot berseragam berbicara melalui mikrofon persGambar Getty

Robin Lardot dari NBI mengatakan Finlandia sedang menyelidiki “sabotase besar”

Polisi Finlandia sedang menyelidiki apakah sebuah kapal Rusia terlibat dalam sabotase kabel listrik antara Finlandia dan Estonia.

Pihak berwenang mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka yakin jangkar Eagle S, sebuah kapal tanker yang terdaftar di Kepulauan Cook, mungkin telah merusak kabel Estlink 2, yang terputus pada hari Rabu.

Kapal tersebut diperkirakan merupakan bagian dari “armada bayangan” Rusia, yang terdiri dari kapal-kapal yang membawa produk minyak Rusia yang diembargo..

Fingrid, operator jaringan listrik nasional Finlandia, mengatakan Estlink 2 masih tidak berfungsi namun kerusakannya “tidak membahayakan pengoperasian sistem kelistrikan” di negara tersebut.

Perbaikan diperkirakan memakan waktu “beberapa bulan”.

“Dari pihak kami, kami sedang menyelidiki sabotase besar,” kata Robin Lardot, direktur Biro Investigasi Nasional Finlandia (NBI).

Presiden Finlandia Alexander Stubb memposting di X pada hari Kamis bahwa dia telah diberikan “ikhtisar” tentang pelanggaran kabel tersebut dari pihak berwenang.

Dia menggarisbawahi perlunya “menghindari risiko” yang ditimbulkan oleh kapal-kapal yang merupakan bagian dari armada bayangan.

Polisi Finlandia mengatakan kasus ini sedang diselidiki sebagai “kejahatan kriminal yang parah”.

Kabel yang rusak tersebut memiliki kapasitas transmisi 650 megawatt dan panjang 170 km, 145 km di antaranya merupakan kabel bawah laut. Sesar tersebut terletak pada Kamis di kabel bawah laut.

Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna mengatakan pada hari Kamis bahwa kerusakan pada infrastruktur penting kapal selam telah menjadi “sangat sering” sehingga menimbulkan keraguan terhadap gagasan bahwa kerusakan ini dapat dianggap “tidak disengaja” atau “hanya pelayaran yang buruk”.

“Kita harus memahami bahwa kerusakan pada infrastruktur kapal selam menjadi lebih sistematis dan karenanya harus dianggap sebagai serangan terhadap struktur vital kita,” kata Tsahkna dalam siaran persnya.

Kementerian luar negeri menambahkan bahwa Eagle S telah dikawal ke pelabuhan Finlandia.

“Selain untuk menghindari sanksi, armada bayangan merupakan ancaman keamanan di Laut Baltik dan kita tidak bisa hanya duduk dan menonton,” lanjut Tsahkna.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here