Serangan udara Israel telah menewaskan jurnalis Palestina Ahmed Al-Louh dan lima pekerja Pertahanan Sipil Palestina di kamp Nuseirat di Gaza tengah.
Al-Louh, yang bekerja sebagai juru kamera untuk Al Jazeera bersama media lainnya, tewas pada hari Minggu dalam serangan terhadap pos Pertahanan Sipil di kamp tengah Gaza, menurut petugas medis dan jurnalis lokal.
Serangan itu terjadi ketika serangan militer Israel di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina pada hari Minggu, kata petugas medis. Allouh adalah jurnalis ketiga yang terbunuh di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Al Jazeera Arab melaporkan bahwa Al-louh sedang bekerja saat terbunuh, mengenakan rompi pers dan helm. Dia dibawa ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di kota Deir el-Balah, Gaza.
Jaringan Media Al Jazeera mengutuk pembunuhan Al-Louh, dan menyerukan organisasi hak asasi manusia dan media “untuk mengutuk pembunuhan sistematis jurnalis oleh Pendudukan Israel dengan darah dingin, penghindaran tanggung jawab berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, dan untuk membawa para pelaku kejahatan keji ini. menuju keadilan”.
“Kami mendesak lembaga-lembaga hukum internasional yang relevan untuk mengambil langkah-langkah praktis dan mendesak untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel dan semua pihak yang bertanggung jawab atas kejahatan keji mereka dan untuk mengadopsi mekanisme untuk mengakhiri penargetan dan pembunuhan jurnalis,” tambah jaringan tersebut.
Al-Louh telah meliput perang Israel di Gaza ketika pertama kali dimulai pada Oktober 2023, dan bergabung dengan tim Pertahanan Sipil Palestina di Jalur Gaza, kata Hind Khoudary dari Al Jazeera.
“Ini adalah hari yang memilukan bagi warga Palestina, tim Pertahanan Sipil, dan jurnalis. Kami [have been] bertanya-tanya, berapa kali kita akan terus melaporkan pembunuhan tersebut[s] dari kolega dan orang-orang terkasih kita?” kata Khoudary melaporkan dari Deir el-Balah.
Kantor media Gaza mengatakan kepala layanan darurat sipil di Nuseirat, Nedal Abu Hjayyer, juga tewas dalam serangan hari Minggu.
“Markas darurat sipil di kamp Nuseirat diserang saat kru berada. Mereka bekerja sepanjang waktu untuk melayani masyarakat,” kata Zaki Emadedeleen dari layanan darurat sipil kepada wartawan di rumah sakit.
“Layanan darurat sipil adalah layanan kemanusiaan dan bukan politik. Mereka bekerja di masa perang dan damai untuk melayani masyarakat,” katanya, seraya menambahkan bahwa tempat itu langsung terkena serangan udara Israel.
Militer Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki serangan itu.
Beberapa jurnalis Palestina lainnya terbunuh dalam seminggu terakhir, dan 195 orang tewas di Gaza sejak perang Israel dimulai, kata Khoudary.
Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa jurnalis Palestina Mohammed Jabr al-Qrinawi tewas bersama istri dan anak-anaknya dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah mereka di kamp pengungsi Bureij, di Gaza tengah, pada Sabtu malam.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Al Mashhad Media mengatakan jurnalisnya Mohammed Balousha tewas dalam serangan Israel di Gaza.
Beberapa jurnalis Al Jazeera telah terbunuh sejak dimulainya perang Israel di Gaza, termasuk Ismail al-Ghoul, Rami al-Rifi, Samer Abudaqa dan Hamza Dahdouh.
Juga pada hari Minggu, serangan udara menghantam orang-orang yang melindungi truk bantuan di sebelah barat Kota Gaza. Petugas medis mengatakan beberapa orang tewas atau terluka, namun angka pastinya belum tersedia.
Warga juga mengatakan sedikitnya 11 orang tewas dalam tiga serangan udara Israel terpisah di Kota Gaza. Sembilan orang tewas di kota Beit Lahiya, Beit Hanoon dan kamp Jabalia ketika sejumlah rumah dibom atau dibakar, dan dua orang tewas akibat tembakan pesawat tak berawak di Rafah.
Sebelumnya pada hari Minggu, setidaknya 15 warga Palestina tewas setelah pasukan Israel menyerbu Sekolah Khalil Oweida di Beit Hanoon, sumber mengatakan kepada Al Jazeera.
Beberapa serangan Israel lainnya pada Minggu pagi menewaskan warga Palestina di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara; dan di Shujayea, di Khan Younis.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 44.976 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober 2023.