Seorang guru di New Jersey ditangkap atas tuduhan bahwa ia menempelkan seorang siswa berusia sembilan tahun ke mejanya selama hampir satu jam, sementara seorang asisten guru dituduh tidak melakukan intervensi.
Guru Sekolah Dasar Lenox, Todd Lewis, memasang selotip di belakang leher anak laki-laki itu dan menempelkannya di meja siswa selama kira-kira 40 hingga 50 menit suatu hari di bulan Oktober sementara Sallyann Scala berada di dalam kelas tetapi gagal melakukan intervensi, kata korban, menurut Departemen Kepolisian Pompton Lakes.
Lewis, 57, didakwa dengan satu dakwaan tingkat dua yang membahayakan kesejahteraan anak dan Scala, 67, didakwa dengan pelecehan tingkat empat dan penelantaran anak.
PEMERINTAH. PHIL MURPHY TANDATANGANI UNDANG-UNDANG LARANGAN BUKU, JERSEY BARU MENJADI NEGARA TERBARU YANG MELAKUKANNYA
Todd Lewis, 57, didakwa dengan satu dakwaan tingkat dua yang membahayakan kesejahteraan seorang anak. (Polisi Danau Pompton)
Polisi mengatakan Lewis muncul untuk proses peradilan pada hari Kamis setelah dia diberikan surat perintah sehari sebelumnya. Ia dibebaskan sambil menunggu persidangan pemantauan, dengan syarat pembebasan khusus yaitu ia tidak boleh melakukan kontak dengan anak-anak.
Scala menerima surat panggilan pengaduan pada hari Rabu.

Sallyann Scala, 67, didakwa melakukan pelecehan tingkat empat dan penelantaran anak. (Polisi Danau Pompton)
Jika terbukti bersalah, Lewis bisa menghadapi hukuman lima hingga 10 tahun penjara, sementara Scala bisa menghadapi hukuman hingga 18 bulan.
Pengawas distrik sekolah mengatakan Lewis dan Scala diberi cuti dan dilarang masuk kampus.
DAFTAR KATA YANG DILARANG KELAS IOWA OBOR PIDATO GRATIS YANG MENAMPILKAN REFERENSI 'OHIO,' 'RIZZ' DAN HOLOCAUST

Pengawas distrik sekolah mengatakan Lewis dan Scala diberi cuti dan dilarang masuk kampus. (iStock)
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
“Kami ingin meyakinkan orang tua, siswa, staf, dan komunitas sekolah bahwa kami bekerja sangat erat dengan penegak hukum untuk menjamin keselamatan dan keamanan siswa kami,” kata Inspektur Paul Amoroso dalam sebuah pernyataan. pernyataan kepada nj.com.