Home Berita Pengadilan Malaysia memerintahkan pengembalian jam tangan Swatch yang disita karena desain LGBTQ...

Pengadilan Malaysia memerintahkan pengembalian jam tangan Swatch yang disita karena desain LGBTQ | LGBTQ

28
0
Pengadilan Malaysia memerintahkan pengembalian jam tangan Swatch yang disita karena desain LGBTQ | LGBTQ


Menteri Dalam Negeri mengatakan pemerintah akan menunggu keputusan penuh pengadilan sebelum memutuskan langkah selanjutnya.

Pengadilan Malaysia telah memerintahkan pemerintah untuk mengembalikan lusinan jam tangan Swatch yang disita oleh pihak berwenang karena desainnya yang merayakan kebanggaan LGBTQ.

Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur pada hari Senin memutuskan bahwa Kementerian Dalam Negeri harus mengembalikan 172 jam tangan bertema pelangi tersebut setelah ditemukan bahwa jam tangan tersebut telah disita secara ilegal tanpa surat perintah penggeledahan.

Pihak berwenang menyita jam tangan tersebut, yang bernilai sekitar $14.000, dalam penggerebekan di 11 pusat perbelanjaan pada bulan Mei tahun lalu, yang kemudian mengutip “elemen LGBT” pada jam tangan tersebut.

Keputusan pengadilan tersebut muncul setelah Swatch yang berbasis di Swiss mengajukan gugatan dengan alasan bahwa jam tangan tersebut tidak mempromosikan aktivitas seksual tetapi “perdamaian dan cinta”.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution mengatakan pada konferensi pers bahwa pemerintah menghormati keputusan pengadilan dan akan menunggu keputusan penuh sebelum mengambil keputusan mengenai langkah selanjutnya.

Chief Executive Officer Swatch Group Nick Hayek mengutuk penggerebekan tersebut pada saat itu, dan bertanya dengan sinis apakah pemerintah Malaysia juga akan menyita “pelangi alam yang indah” yang muncul di langit.

Malaysia mengkriminalisasi aktivitas seksual sesama jenis berdasarkan hukum perdata dan hukum Islam, yang mengatur kehidupan mayoritas Muslim Melayu di negara Asia Tenggara tersebut.

Pada Juli 2023, pemerintah membatalkan festival musik Good Vibes di Kuala Lumpur setelah Matty Healy, penyanyi utama band rock Inggris The 1975, mencium salah satu rekan band prianya di atas panggung.

Pada bulan Oktober 2022, polisi agama menggerebek pesta Halloween ramah LGBTQ di Chinatown ibu kota, menangkap 20 pria Muslim karena melakukan cross-dressing.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here