Home Berita Menghadapi ketakutan akan air: Pengungsi belajar berenang di Lesbos | Pengungsi

Menghadapi ketakutan akan air: Pengungsi belajar berenang di Lesbos | Pengungsi

27
0
Menghadapi ketakutan akan air: Pengungsi belajar berenang di Lesbos | Pengungsi


YSR berakar pada renang, jelas Estelle Jean, pendiri dan direktur eksekutif organisasi tersebut. “Pada tahun 2016, ribuan orang datang melalui laut, terutama di bagian utara pulau, dimana pantai Turki hanya berjarak 12 km. [7.5 miles] jauh. Tim penyelamat terbentuk secara spontan.”

Situasi tersebut mendorong lahirnya program renang di Lesbos pada tahun 2017, jelasnya. Tujuannya adalah untuk mengajarkan berenang tetapi juga memberikan kesempatan bagi penyelamat dan mereka yang menyeberangi laut untuk berhubungan kembali, terutama setelah pengalaman traumatis.

YSR resmi dimulai pada tahun 2018 dan kini beroperasi di empat lokasi, dengan tiga lokasi lainnya di Ioannina, Athena dan Paris, Prancis. Di Lesbos, mereka mengadakan kelas renang setiap hari dari bulan Mei sampai Oktober, jika cuaca memungkinkan, yang terbuka untuk pria dan wanita (termasuk kelas khusus wanita). Setiap kelompok memiliki setidaknya satu instruktur yang memantau siswa dengan cermat.

Mitali Desai mengajari Hossein* cara mengapung dengan menyuruhnya berbaring telentang di dalam air. [Giacomo Sini/Al Jazeera]

“Hari demi hari, mereka semakin membaik,” kata Sara Balamurugan, seorang instruktur sukarelawan dari Perancis. Tiga siswa yang lebih muda berlatih gerakan kaki di tepi pantai, sementara dua siswa pemula berlatih mengambang di air. Sementara itu, dua siswa tingkat lanjut pergi lebih jauh ke laut bersama instruktur lainnya.

Salah kembali ke pantai melakukan gerakan kupu-kupu, mengangkat kepala dan lengannya dengan setiap dua tendangan kaki. Luiza Lena Benz, seorang pelatih renang, mengatakan kepadanya bahwa dia perlu memperbaiki posisi tangannya dan menunjukkan metode yang benar. Salah mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu duduk di tepi pantai untuk beristirahat.

“Saya suka berenang,” kata Salah sambil tersenyum. “Aku cukup baik, kamu tahu. Saya bisa berenang di sana,” katanya sambil menunjuk pegunungan biru di balik laut. “Saya berasal dari renang Turkiye,” lanjutnya, nada suaranya menjadi lebih serius. “Butuh waktu enam jam. Memang sulit, tapi ada kendaraan hias yang membantu saya.”


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here