Vaksin ini pertama-tama akan diberikan kepada petugas kesehatan dan mereka yang memiliki masalah kesehatan.
Republik Demokratik Kongo telah meluncurkan kampanye vaksinasi pertamanya terhadap mpox di kota Goma di bagian timur, yang merupakan daerah yang paling terkena dampak wabah ini.
Vaksinasi pertama kali diberikan kepada staf rumah sakit pada hari Sabtu, dan program vaksinasi yang lebih luas akan dimulai pada hari Senin di bagian timur negara itu, tempat wabah ini dimulai tahun lalu.
Pada hari Jumat, Kementerian Kesehatan Masyarakat Kongo memperingatkan bahwa kampanye vaksin akan terbatas karena terbatasnya sumber daya. Sejauh ini baru tersedia 265.000 dosis.
“Seperti yang dapat Anda bayangkan, di negara berpenduduk 100 juta orang, kita tidak akan menyelesaikan masalah dengan 265.000 dosis,” kata Menteri Kesehatan Samuel-Roger Kamba pada konferensi pers pada hari Jumat.
Dia menambahkan bahwa tujuan dari upaya ini adalah untuk menyasar kelompok-kelompok prioritas, termasuk mereka yang memiliki masalah kesehatan dan petugas kesehatan.
Lebih banyak dosis vaksin diperkirakan akan tiba dari Perancis, Jepang, dan Amerika Serikat.
Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington berencana menyumbangkan satu juta dosis vaksin mpox ke negara-negara Afrika.
Direktur Organisasi Kesehatan Dunia di Afrika Matshidiso Moeti mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peluncuran vaksin menandai “langkah penting dalam membatasi penyebaran virus dan memastikan keselamatan keluarga dan komunitas”.
Sejak awal tahun 2024, Kongo telah melaporkan lebih dari 30.000 kasus dugaan dan konfirmasi mpox, serta 900 kematian, kata Organisasi Kesehatan Dunia.
Virus ini dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Setelah tertular, virus ini biasanya menimbulkan gejala mirip flu dan lesi berisi nanah di tubuh.
Pada bulan Agustus, WHO menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat setelah menemukan varian baru yang lebih menular, bernama clade Ib.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, mpox telah terdeteksi di 16 negara Afrika sepanjang tahun ini.
Pada hari Jumat, WHO mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui tes PCR untuk mendeteksi mpox dengan menyeka lesi kulit.
Kamba mengatakan WHO menjanjikan sekitar 4.500 tes untuk Kongo tetapi tidak memberikan tanggal pastinya.