Red Hat menawarkan sejumlah platform infrastruktur utama, dengan penawaran seperti layanan otomatisasi Ansible, platform kontainer OpenShift berbasis Kubernetes, dan platform OpenStack bagi mereka yang mencari layanan menyeluruh yang dapat mengelola seluruh pusat data. Tahun lalu, perusahaan diumumkan bahwa ia akan mengintegrasikan kedua platform ini dengan erat dan membawa platform Layanan OpenStack ke OpenShift.
Idenya di sini pada dasarnya adalah mengubah OpenStack — yang awalnya dikembangkan untuk menawarkan alternatif sumber terbuka bagi AWS dan kini juga sering dianggap sebagai pesaing VMware — menjadi beban kerja berbasis kontainer yang dapat dikelola di OpenShift. Namun pada saat yang sama, hal ini juga memungkinkan pengguna OpenStack untuk membawa investasi OpenStack yang ada ke platform berbasis kontainer yang memungkinkan mereka untuk mencampur dan mencocokkan beban kerja berbasis mesin virtual yang ada dengan proyek berbasis kontainer baru, sekaligus dapat menggunakan bidang kontrol OpenStack.
Pada akhirnya, Red Hat mengatakan, hal ini memberikan perusahaan “jalur baru bagi organisasi untuk memikirkan kembali strategi virtualisasi mereka, sehingga memudahkan mereka untuk meningkatkan skala, meningkatkan, dan menambahkan sumber daya ke lingkungan cloud mereka.”
Antara lain, penggunaan OpenShift sebagai fondasi untuk OpenStack Services juga membuatnya jauh lebih cepat dalam menyebarkan node komputasi, dan integrasi dengan Ansible menghadirkan kemampuan otomatisasi baru pada platform terintegrasi.
“Dedikasi Red Hat terhadap OpenStack ditunjukkan melalui kontribusi ekstensif kami terhadap proyek tersebut, kepemimpinan kami dalam komunitas OpenStack, dan fokus kami dalam menghadirkan solusi OpenStack berkelas perusahaan bagi para pelanggan kami,” kata Chris Wright, wakil presiden senior bidang teknik global dan kepala petugas teknologi Red Hat. “Dedikasi ini harus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan pelanggan kami, dan Layanan Red Hat OpenStack di OpenShift akan membantu menyediakan platform aplikasi yang lebih terpadu dan fleksibel bagi para pelanggan OpenStack kami.”
OpenStack menemukan ceruk terkuatnya di antara penyedia telekomunikasi, dan Red Hat meluncurkan platform baru ini sebagai cara bagi mereka untuk memodernisasi platform tersebut dengan fitur-fitur baru seperti platform pembelajaran mesin AI OpenShift dan peralatan jaringan cerdas.
Di luar dunia telekomunikasi, OpenStack juga mengalami sedikit kebangkitan di antara perusahaan-perusahaan yang mencari alternatif untuk penerapan VMware mereka, setelah Broadcom mengakuisisi perusahaan tersebut dan membuat banyak pengguna bertanya-tanya tentang masa depannya (dan harganya di masa mendatang). Bagi mereka, platform gabungan OpenStack/OpenShift bisa menjadi tawaran yang menarik.