Mantan juara tinju dunia Floyd Mayweather kembali mengalahkan John Gotti III, cucu mendiang bos kejahatan New York, dalam pertandingan ulang eksibisi yang membuat penonton Mexico City tidak terkesan.
Mayweather, 47, mendominasi Gotti dari awal hingga akhir pada hari Sabtu meskipun terjadi kebingungan ketika bel tanda berakhirnya ronde tidak berbunyi dan wasit meninggalkan ring di tengah pertarungan. Pertarungan delapan ronde tersebut mencakup ronde dua menit dengan waktu istirahat dua menit.
Gotti menunjukkan sedikit usaha selama pertarungan, sehingga memancing cemoohan dari 22.000 penonton.
Mayweather melancarkan pukulan kanan ke kepala Gotti pada ronde pertama, sementara Gotti membatasi dirinya untuk menahan hukuman tersebut.
Terjadi kekacauan setelah dua menit karena bel tidak berbunyi dan pertarungan terus berlanjut hingga terdengar keluhan dari sudut Gotti.
Kebingungan makin terasa di ronde kedua ketika wasit asal Panama Hector Afu meninggalkan ring setelah Mayweather melakukan pukulan terlarang. Wasit asal Meksiko Alfredo Uruzquieta kemudian mengambil alih.
Baru pada ronde keempat Gotti melayangkan beberapa pukulan serius ke tubuh Mayweather, meskipun efeknya kecil.
Mayweather menghujani Gotti dengan pukulan, yang tidak mampu membela diri, pada ronde keenam dan ketujuh, membuat para penggemar makin jengkel.
Mayweather memojokkan Gotti pada ronde terakhir tetapi lawannya bertahan hingga bel akhir berbunyi.
Tidak ada pemenang resmi karena ini adalah pertandingan eksibisi.
Pertandingan ulang hari Sabtu menyusul laga eksibisi pada Juni 2023 di Florida Selatan yang dihentikan setelah perkelahian terjadi antara kubu kedua petarung.
Mayweather pensiun dari tinju pada tahun 2017, tidak terkalahkan dalam 50 pertarungan, tetapi terus tampil dalam pertarungan yang tidak masuk dalam rekor kariernya.
Gotti yang berusia 31 tahun, yang memiliki rekor 5-1 dalam pertarungan seni bela diri campuran (MMA) sebelum beralih ke tinju, adalah cucu dari John Gotti, kepala keluarga kriminal Gambino yang meninggal di penjara pada tahun 2002.