Home Berita Rusia dan Ukraina saling tukar tahanan pascaserangan Kursk

Rusia dan Ukraina saling tukar tahanan pascaserangan Kursk

45
0
Rusia dan Ukraina saling tukar tahanan pascaserangan Kursk


Rusia dan Ukraina melakukan pertukaran 230 tawanan perang pada hari Sabtu, beberapa minggu setelah Ukraina melancarkan serangan serangan lintas batas ke wilayah Kursk di Rusia.

Orang-orang Rusia yang dibebaskan pada hari Sabtu ditangkap di Kursk, kantor berita pemerintah Rusia melaporkan, mengutip kementerian pertahanan negara itu.

Kementerian tersebut mengatakan 115 tentara telah dipulangkan “dari wilayah yang dikuasai rezim Kiev,” sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan “115 prajurit kami lainnya telah kembali ke rumah hari ini”.

Ini adalah pertukaran pertama sejak Ukraina pertama kali memulai serangannya ke Rusia pada tanggal 6 Agustus.

Kyiv mengatakan salah satu tujuan serangan Kursk adalah menangkap tentara Rusia untuk ditukar dengan tawanan perang Ukraina. Ukraina mengklaim menguasai lebih dari 1.000 km persegi wilayah Kursk.

Uni Emirat Arab dilaporkan menjadi penengah pertukaran tersebut.

Secara terpisah, pada hari Sabtu Ukraina mengatakan telah melakukan serangan terhadap depot amunisi Rusia di wilayah selatan Rusia, Voronezh. Kyiv juga melaporkan bahwa lima orang tewas dalam serangan Rusia di kota Kostyantynivka di bagian timur.

Presiden Zelensky mengatakan tentara Ukraina yang kembali adalah anggota Garda Nasional, Angkatan Bersenjata, Angkatan Laut, dan Penjaga Perbatasan.

“Kami mengingat setiap orang. Kami mencari dan melakukan segala upaya untuk membawa mereka kembali,” katanya.

“Ini semakin mendekatkan pembebasan militer dan warga sipil kami dari tahanan Rusia. Terima kasih kepada tim dan mitra kami, UEA atas kepulangan warga kami,” katanya.

Tn. Zelensky mengatakan bahwa selain menangkap tentara Rusia, operasi Kursk memiliki tujuan lain yang tidak dapat ia ungkapkan.

Presiden Ukraina mengatakan operasi itu merupakan serangan pencegahan untuk menghalangi serangan Rusia terhadap Sumy, sebuah kota di Ukraina.

Ia menambahkan Ukraina akan melakukan segalanya untuk memaksa Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri perang melalui diplomasi.


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here